Sabtu, 27 Desember 2014

kamu yang mungkin sudah terlambat.

Rasanya untuk mulai semua ini begitu terlambat ya.
Bahkan untuk seorang kamu? Aku?
Apakah sebegini lamanya rasa itu ada?
Atau ada cara lain untuk tidak terlibat itu semua?
Ya, tidak sama sekali.

Senin, 22 Desember 2014

Kompre Pelatihan!

Surprised me!
Thanks guys :)
See you when i see you again :)

Kelompok Pelat E5: Gue, Diva, Ogi, Syaki, Tile

Rabu, 17 Desember 2014

I will find the way

Tiketnyaaaa!!! Akkkkk ga kuat mahalnya.
Tapi yakinkan saja semua akan ada masanya kan? Yakan? Yakan?
Iya :)

Jumat, 14 November 2014

kamu buatku...

kamu buatku itu seperti pagi dan tetes embun...tanpa adanya embun, pagi tidak pernah benar-benar berarti pagi.

really wanna fight this world as well.

Hidup ini rasanya terlalu sulit diterka.
Sedetik sebelumnya melihat manusia masih berkejaran riang, detik selanjutnya mendengar kabar bahwa raganya sudah disokong alat bantu kehidupan di ICU, hanya jantungnya saja yang berkerja.
Semua kejadian ini tampaknya semakin membuatku sadar.
Menampar sekali hingga terasa hangat dipipi.
Entah tangan siapa......................

Membuat aku semakin berfikir bahwa hidup, nyawa, duniawi ini bagi yang Diatas hanya sekisar debu-debu yang begitu rapuh.
Entah seberapa lemahnya tekanan atau hempasan yang dihembuskan akan terasa sangat besar.
Saya hanya sebatas itu rasanya.

Betapa mudahnya Tuhan membuat semua ini tak berarti.
Kaya, miskin. Sehat, sakit.
Ah, rasanya itu hanya soal kecil.

Ditengah ambisi si kecil ini yang begitu membara, akan dipadamkan begitu saja.
Ditengah raga yang tempaknya begitu kuat, akan dilemahkan begitu saja.
Di hamparan ruah materi yang begitu dinilai segalanya, ternyata raib begitu saja.

Entahlah, rasanya hidup ini perkara terlalu mudah untuk diputar balikan.

Masihkan kamu ingin bermimpi?
Jawabnya masih.
Ditengah ketidakberdayaan kamu ini?
YA!

Setidaknya aku ingin berguna dan orang lain akan mengenang diri ini sebagai orang yang hidup dengan sepenuh hati dan sepenuh mimpinya.

Ya, mungkin Tuhan ingin selalu ingatkan ini.

Mungkin kamu tidak pernah tahu sampai kapan kamu eksis di dunia ini.
Tapi Tuhan tunjukkan bagaimana kamu bisa berdaya dan tidak berdaya di titik yang sama.
Hidup.

Lagi-lagi.
Mohonlah pada Tuhanmu untuk memberikanmu kesempatan untuk mewujudkan semua asamu dulu.
Dan tetaplah ingat bagaimana tidak berdayanya kamu atas segala sesuatu yang kamu kehendaki.

Tapi percayalah Tuhan bersama orang yang berusaha :)

Senin, 03 November 2014

Rabu, 22 Oktober 2014

A lil surprise

Dua minggu ini aku banyak sekali melewatkan kejadian dirumah sendiri.
Ya, dua minggu tidak kembali kerumah karena begitu banyaknya kesibukan yang menyita waktuku untuk Ibu, Abang dan Ade.

Saat kembali hari ini, begitu banyak cerita yang terlewat tanpa adanya aku disana.
Tapi aku lagi-lagi tetap bangga.
Ibuku juara sekali lagi dan akan terus jadi juara hatiku.

Ibu bercerita ditengah polemik ini Abang (adik pertamaku) menangis karena ia ingin sekali les bahasa Jerman, Ibuku hari itu juga berkeliling kota dan mencari tempat kursus bahasa yang sekiranya dapat Abang ikuti.
Abang ini anaknya agak rese kalau aku boleh bilang, siapa sangka ternyata punya ambisi untuk kuliah di Jerman, gila? Iya!
Well, coba fikir kehidupan disana dan terlebih lagi bahasa yang diluar Indonesia ataupun Inggris.
Abang ternyata ingin memperjuangkan itu semua.

Dan yang lebih membahagiakan.....
Dia juga memikirkan jalanku pasca kampus, ia malah menghasut ibuku untuk membujukku agar melanjutkan Master di Jerman agar bisa sewa flat bareng dan pastinya akan menekan semua biaya hidup lainnya.

Air mata ini rembes sampai pipi, ternyata dia masih berusaha memikirkanku :")

Saat aku merasa hubunganku dengan dia tak pernah akur dan dekat, at least dia memikirkan dan mempertimbangkan untuk hidup bersama diluar negeri bersamaku :')


Semoga jalannya dipermudah oleh Yang Maha Kuasa ya Bang :)

Jumat, 10 Oktober 2014

The lost treasure.


Saat kita memiliki sesuatu yang berharga mungkin setelah sekian lama hal itu terasa sedikit berkurang 'nilainya' dimatamu.
Atau mungkin saat kamu memiliki sesuatu dan sesuatu itu tiba-tiba hilang dalam hidupmu kamu akan merasa sedih dan berusaha menemukan sesuatu yang hilang tersebut.

Namun saat hal tersebut bukan hanya hilang sesaat, mungkin akan jadi selamanya. Bisakah kamu merelakan?

Okay, mungkin aku saat ini tidak bisa beranalogi tepat dengan sebuah benda atau permata sekalipun. Tapi izinkan aku menyebutnya ini sebagai sebuah harta karun yang amat bernilai, mungkin lebih bernilai dari dirimu sendiri.

Kamu tega membuang harta karunmu itu?
Mungkin sekian banyak akan menjawab tidak tega. Namun percayakah kamu ada yang menjawab tega?
Aku percaya.

Aku percaya karena aku tengah menjadi harta karun ini.
Oh iya, aku sepercaya itu kalau aku adalah harta karun.
Aku percaya aku lebih bernilai dari apapun yang ia miliki dirinya di muka bumi ini, seluruhnya.

Mengapa sepercaya itu? Karena aku dapat memberikan apa yang tidak bisa benda berharga ataupun benda berkilau lainnya itu memberimu.
Tidak satu butirpun.

Sayang sekali, kamu sepertinya rela menukarku dengan sekelompok perhiasan palsu yang kilaunya pun akan luruh sebentar lagi.
Sementara aku? Sabar.
Aku sedang ditempa agar kilauku menjadi lebih benderang dan berkilau, melebihi aku  yang dulu.

Kamu tau betapa hancurnya aku dulu?
Semoga kamu tidak akan mengalami hal yang sama
Namun ku harap hancurnya kamu menjadi ingatan semua harta karun yang kau buang dulu, bagaimana kami bertahan menjadi harta yang lebih berharga dibandingkan dengan hartamu yang sekarang.

Jadi, jangan pernah berharap secuilpun bahwa kau akan kami temui lagi dengan cara yang sama.
Jangan pernah berharap kalau mimpimu untuk memiliki kami lagi akan menjadi nyata setelah kau sadar hartamu ini tidak ada artinya dibandingkan kami.
Tidak, kami tak pernah sebodoh kamu.


Ya Tuhan, jika kami memang dijanjikan olehmu kehidupan yang baik maka jadikanlah.
Jadikan yang tidak ingin bersama kami menjadi duri di dalam dagingnya sendiri.
Biarlah apa yang tidak bisa kami berikan kepadanya kami berikan kepada orang lain yang lebih menghargai kami.
Pintu hati ini sudah kami tutup rapat-rapat, silakan mencari pintu yang lain untuk berteduh.

Jikalau rasa sakitku ini terlalu sulit untuk dibagi, telalu sulit untuk diungkap, biarlah rasa ini menjadi satu keping permata lain yang ada di dalam harta karun ini, biarlah permata itu tumbuh bersama kami selamanya, menjadikan kami lebih berharga di masa depan. Lebih bernilai.

Sementara kamu? Kami biarkan berlarung ke tempat yang kamu mau waktu dulu, tak peduli betapa lelahnya dan rapuhnya kamu untuk mengayuh ke daratan tempat kamu harusnya berada bersama kami disini, tersenyum bersama.
Walau tanggal kalender sudah berubah dan juga melihat perubahan rambutmu memutih diujung sana, kami biarkan kau berlarung ke tempat yang awalnya menjadi tujuanmu, hingga kamu memiliki hati untuk mencampakkan kami dan menukarnya dengan perhiasan palsu yang tampaknya tidak bernilai apa-apa lagi.

Sudah kami lepas semua itu.
Dan takkan kami biarkan kembali.
Takkan pernah kami biarkan kembali.
Walau hanya sedetik atau sekilat kelebat bayangan yang ingin kau rasakan bersama kami.

Yakinlah, kami bukan harta karun yang waktu dulu lagi…………
SELAMANYA.


Minggu, 28 September 2014

Kamis, 25 September 2014

Merapikan kenangan

Saat mengenal rasa itu sudah bukan yang dulu lagi.

Rasanya sulit untuk selalu mendamba masa lalu dan yang paling menyebalkan adalah kamu harus merapikan semua kenangan yang begitu terhampar luas bagai pasir putih di laut sana, kamu harus mampu sebelum semua kenangan itu segera menghampirimu dan membisikan semua angan yang ada sejak dulu, garis bawahi kata dulu. Lampau. Iya.

Saat semuanya harus kamu rapikan, kamu tata dengan tidak sekehendak hati seperti apa yang kamu biasa lakukan dengan semua perabotan di kamarmu, taruh sini, taruh sana, semua kamu yang atur.
Tapi kenangan ini harus kamu atur sesuai dengan klasifikasi lain yang sedikit rumit, sedikit banyak memikirkan orang lain, sedikit banyak menyela ego dan mempersilakan dengan dongkol superego untuk melangkah maju, seakan melihat balerina menari dengan gaun yang cantik sementara kamu terperangah sekaligus dongkol dengan gaun yang penuh rajut tambalan dan seakan tidak memiliki kesempatan menari sebaik dia. Ugh.

Semua kenangan harus dirapikan, sampai bersih, habis. Sayang aku tak sepandai itu. Sayang aku tak seberbakat itu soal merapikan kenangan.
Derai air mata lancar sekali saat melihat hal berbau mimpi dan cita-cita. Seakan melihat kebelakang itu hal yang paling menarik dan membahagiakan dibandingkan menatap ke depan. Sulit, sesulit kamu meregulasi emosi saat merasa sudah meraih serpihan dari bagian utuh dari sebuah angan.
Tak tega, melihat raga di cermin yang sudah tiada habisnya menjerit karena kamu tidak mampu bukan karena kamu tidak mampu tapi karena kamu sudah tidak berkemungkinan lagi.

Untuk apa kenangan dirapikan? Masa lalu bukan?
Iya, namun mungkin akan jadi saksi perjuangan kamu kedepannya, semakin rapi kamu semakin bisa melihat mau apa dan bagaimana kamu kedepannya, semakin acak semakin sulit kamu menemukan pattern untuk segala yang akan terjadi ke depan. Untuk alasan itu aku mencoba merapikan kenangan ini, lebih serius dari apapun yang terjadi di tiga minggu ini, aku tak ingin ada yang tercecer.
Mungkin merapikannya butuh waktu yang lebih lama lagi, lebih menguras emosiku, namun ini semua semata agar aku tahu bagaimana rencanaku selanjutnya, agar lebih tergambar semua calon masa depanku.

Oleh karena itu, bantu aku agar tidak melewatkan kenangan satupun, agar tersimpan rapi di satu jendela hatiku.

Senin, 15 September 2014

Journey to South Korea 22 July-17 August 2014

Ini, sebuah perjalanan yang dulu mau bermimpi pun tak berani. Sebuah mimpi ingin merasakan udara di negeri orang dan berpijak di negeri orang.
Tak peduli betapa sulitnya dari mulai pendanaan, pencarian tiket hingga pengurusan visa :')
Kinda proud of myself :)
Kuharap akan ada lagi langkah-langkah besar selanjutnya untuk tinggal dibelahan dunia lainnya, terutama Australia.
Tuhan, aku ingin memohon berkali-kali lagi untuk sudi memeluk mimpi-mimpiku :)
high sky

sampe bandara Incheon, muka ga mandi 2 hari :p

with koper gede sangat di Bandara Incheon

ketemu orang Indonesia yang lagi kejuaraan Taekwondo, sayang mereka pulang esok hari sebelum sempat main :")

pemandangan dari flat Danielle (my hostmate)

Insa-dong

foto di salah satu stasiun :'D

bebep huggies :3

lil prince


petite france



where i belong

Nami Island

my travel mates


(ki-ka) Eneng, Dani, gue, Isti, Louis

Sabtu, 12 April 2014

You're my red.

Red? Kenapa red?
Kenapa merah?
Bagi yang sudah tau lagunya Taylor Swift yang judulnya Red bisa ditelaah dulu deh :)
Yang belum tau? Yuk googling ;;)
Lagunya enak bgt asli hahaha x)

Back to topic!

Kenapa merah?
Karena merah satu warna yang pekat, kuat dan sangat signifikan.

Gue pribadi suka banget warna merah karena liat merah itu cerah dan bikin semangat banget :)

Lagunya judulnya ceritain warna merah?
Bukan!

Merah ini pengandaian buat dia yang kita cinta.

Kenapa warnanya merah?
Dia itu kuat dan signifikan.

Saat lu kehilangan merah ini semua akan kehilangan passion-nya.


Saat berada di dekatnya seakan ada yang menarik dan selalu menginginkan hal tersebut ada di dekatmu.
Karena sekali lagi, tanpa merah belum ada yang semenarik itu di kelopak matamu.
Belum ada yang menarik perhatianmu lebih dari itu.
Tanpa merah ini kamu merasa ada warna yang hilang dan warna lainnya serasa tidak signifikan lagi.


Kamu mencoba mencari pengganti merah?
Belum menemukan juga.
Terus mencari juga akhirnya menyerah.
Karena warna lainnya punya ke khasan tersendiri.
Dan yang pasti warna itu bukan merah.


Sudah mulai terasakah aura merah ini sendiri?
Pernahkah kamu mengalami kehilangan si merah ini?
Atau seakan buta warna merah?
Tak ada lagi yang menarik karena yang lain bukan merahmu.

Bukan merahmu.


This note is dedicated for my RED, my one and only RED. My strong, linger and enchanted RED.
No matter what.
You're still be my RED.
My burning RED!

Selasa, 01 April 2014

Tiada Metafora Untukmu

Tiada sesuatu yang mampu mendeskripsikan mu secara lengkap melainkan segalanya
Jutaan gemerlap cahaya Newyork
Dua Pelangi di atas Niagara selepas badai
tak akan cukup untuk dibandingkan dengan keindahan dirimu

            Kau bagaikan Phoenix yang terbang menembus cakrawala
            Mengepakkan sayap memberi kehangatan
            Sayap api penghangat raga
            Menyembuhkan diri dari duka lara

Engkau bagai mawar merah elok berduri tajam
Walau cantik namun terlindungi
Gadis cantik haruslah seperti mawar
Indah elok dan dapat melindungi diri

           Percayakah engkau pada reinkarnasi?
           Aku yakin pada kehidupan sebelumnya, kamu terlahir sebagai rempah rempah
           Dan sekarang aku mengerti
           Alasan Belanda begitu terobsesi menjajah demi rempah rempah

Jika kau salah satu heroine dalam Disney
Sudah tentu Mulan adalah dirimu
Ia tidak hanya bernyanyi menunggu keajaiban
Melainkan berjuang menyelamatkan China

            Dua puluh lima bulan menaiki Airship bersama
            Sedikit kejenuhan namun banyak kegembiraan
            Kejenuhan bersama mu bagaikan awan merah di kala senja
            Hanya sesaat sebelum bintang kembali menyinari

Dua berkurang satu sama saja berkurang lima puluh persen
Aku berkurang kamu bukanlah jadi lima puluh persen
Aku berkurang kamu bagai kaki kanan kehilangan kaki kiri
Tidak bisa bergerak Tidak bisa move on

           Jika semut mendatangi manis, maka semut mendatangimu
           Jika hatimu adalah rumah, maka aku adalah Pencuri 
           Jika Hawa rusuk Adam, maka engkau tulang belakang ku
           Dan jika laut adalah tinta, tiada cukup untuk menuliskan I LOVE YOU


Credit to : Dyka .
Source : notes

Nyatanya ditengah malam ini, sempatnya membuka Facebook dan melihat kembali note yang dipersembahkan ceritanya hanya untuk gue.
Entah, rasanya bungah walau tau gue bukan objek pertama yang jadi bahan puisinya
Well, you have to deal with his past, rite?
Bukan yang pertama mungkin bisa jadi yang terakhir, kan? ;)

Selasa, 25 Maret 2014

Some more

Cause sometimes i need you to hold me so close.


But sometimes i don't wanna see you in my life.
Even the little journey of mine.
Even the littlest thing on me.
Sometime, just don't come over.


Just let me go and live your own life.
Just let me drown and let yourself swim freely.


Like you never know my name.
Like you never even recognize my face.

Let me help myself.
Let me let myself up and down.

Just don't bother. Me. At. All.

Rabu, 05 Maret 2014

hari ini (cerita)

hari ini gue seperti biasa bergulat dengan lamanya KAUP dan lelahnya gue tidur sekitar 30 menit di bangku kelas dengan nyenyakkkkkk~ baru kali itu nyenyak bgt alhamdulillah ya Allah makasih :") lanjutlah dipercepat sampai pada fase dimana kelarnya-kelas-kaup-yang-seakan-takkan-berakhir! THANKS GOD!

kami (re: gue, bebep sahda, bebep eneng dan uji *gue ga sebut bebep karena ntar Dyka bisa envy :P*) menunggu kehadiran bebep mif yang tak tau rimbanya tapi katanya masih kelas setelah janjian mau deep sharing dan ngobrol2 ketche~
Akhirnya kami nunggu Uji yang COD-an jam tangan dari gue di halte bikun Psikologi dan gue ngobrol dengan yaaa seperti biasa tanpa hentinya ketawa ketiwi sama 2 bebep gue HAHA HIHI berlalu kita akhirnya memutuskan ke kosan gue buat sholat dulu. Mif dateng dan ke kamar gue langsung kita sholat dan Uji ke mesjid deket Warpas.
*skip*
*skip*
*skip*

Sampailah akhirnya kita di Warpas, ternyata tempatnya menurut gue kurang pewe karena smoking area semua dan agak gerah huhuhu berhubung udara Depok ga bersahabat ya jadi super ga nyaman pada awalnya. Akhirnya gue milih pesenan penalty kick dengan pasta penne >.< enyak enyak pasta penne pertama yg pernah gue coba selama ini hahaha :9 setelah habis makan dan minum inilah sesuatu pertemuan ini bertransisi......

Pada akhirnya semua nagih cerita sampai akhirnya gue menjadi orang pertama yang cerita dan deep sharing.
Setelah itu, bisa ditebak..... Semua dapat giliran dan sambung menyambung kaya kereta, persis.:)

Jujur, lega banget ungkapin rahasia besar ini ke orang terdekat. Rasanya kaya habis keluarin duri yang terasa nyangkut di tenggorokan dan stuck aja selama ini, statis dan ga ber-progress.
Saat semuanya dikit demi sedikit meluncur kata-kata tentang itu rasanya duri itu bergeser dan serasa ada yang bantu duri itu bergerak. Slow motion-nya kerasa bahkan beberapa detik tenggorokan gue tercekat dan keluarlah air mata. Gak lama. Tapi rasanya durinya bergeser, beralih dan beranjak, entah ke bagian tubuh gue yang mana, yang pasti satu duri itu beranjak dan gue alhamdulillah lega!


Gue orang yang sangat sulit jika dipinta curhat dan gue rasa juga ini cerita pahit gue ga perlu ada orang lain yang tahu karena gue mikir bakal banyak kepala yang merasakan pusing kepala, mata yang berair tak tertampung dan hidung yang seakan memerah saat mendengarkan cerita ini.
Kadang juga mikir ga semua orang pantas dan mau dengerin cerita gue.
Dan satu lagi yang gue yakini, ga semua orang peduli sama apapun tentang lu.

Gue ga bisa cerita banyak soal ini, soal curhatan sahabat-sahabat lainnya juga sih.

Cuma gue mau mengutip salah satu perkataan di film Temple Grandin yang berbunyi "life is cruel, but you don't have to."

Here goes the story ....................

Gue selalu percaya manusia punya kelebihan dan kekurangan dalam hidupnya, even manusia atau temen lu sendiri yang kadang lu anggap 'they're more than fine' menyisakan kisah yang ga menyenangkan sama sekali.

Bahkan saat lu inner speech lagi ginilah kira-kira percakapannya:

mv: ini yang mau Dia tunjukkan ke gue sekali lagi?
av: bukan soal rotten-nya semua kok, lu memandangnya kadang berbeda.
mv: gue? jelas. Semuanya semakin gila ga sih menurut lu?
av: yang ada lu yang semakin kemakan negativism lu sendiri, inget ga kata Mba Diya?
mv: well, gue emang negatif tapi kenapa semua seakan merujuk ke satu tujuan bahwa semua sama aja kacaunya. ALL THE THINGS MESSY!
av: hati lu berantakan, makanya semua berantakan. otak juga, kapan benernya v?
mv: lah, saat gue bahagia lah. lu tau kapan kan?
av: inget, lu udah hidup lama tanpa dia. lu masih aja lemah? super payah gak nyangka.
mv: gue gak paham....................


Well, innerspeech gue kadang pedesnya minta ampun, kadang baiknya malaikat. Bagian yang paling buruk adalah saat lu ga tau gimana kontrolnya :(

Gue banyak belajar dari deep sharing ini, banyak banget. Seperti gue harus nerima dan ikhlas dengan apa yang diuji saat ini. Gue harus kuat dan lebih kuat dari semua temen-temen gue yang udah kuat banget hadapin masalahnya :')

Gue tahu gue mau naik tingkat entah di level duniawi ataupun surgawi. Allah ga berhenti upgrade diri gue soalnya :))


2 kata: MAKASIH BANYAK GUYS!


00.05
5 Maret 2014

Kamis, 27 Februari 2014

tentang satu mimpi yang akan kupeluk

Malam ini, gue berusaha meluangkan waktu untuk mengetik dan menuangkan lagi isi kepala dan hati dalam bentuk tulisan..............

Ditengah sibuknya dunia semester 6 yang belum sebulan udah berkali-kali bikin ngeluh :(
terutama KAUP (yeah, ngehits banget di Psilabus)
Saat semuanya harus sama-sama meluangkan dan diluangkan, saat semuanya beririsan dan terkadang bertabrakan .__.
Ya beginilah, mencoba menikmati setiap rengkuh akademis dan non akademis yang berusaha dijalani semaksimal mungkin dan sebisa mungkin dengan percaya diri bahwa perjuangan takkan khianat :)

Setelah ini akan ada rencana mimpi yang akan segera kupeluk, akan di usahakan sih tepatnya hehehe
Dasarnya manusia optimis dan oportunis ya gitulah ngerti yah :p

Saat semuanya seakan berlomba ingin dikejar dan aku seakan ingin juga mengejar, ingin sekali.

Doa selalu tercurah agar gue ga putus asa dan menyerah kala adanya hambatan yang pasti akan ditemui nanti saat aku mengusahakannya.
Berdoa agar Allah kasih gue kekuatan agar bahu ini semakin tegap dan tak patah jika diterjang badai, Sylvia takkan pernah kalah.
Gue akan lebih kuat.
Gue harus lebih kuat :)

Saat inilah dunia akan coba kujajal, coba kutapaki sedikit demi sedikit, semoga yang memiliki sudi dan meridhoi.

Entah keberapa kalinya merasa dibakar semangat berjuang gini.
Rasanya? Menyenangkan :)
Gue tipe orang yang sangat bersemangat dan jarang banget ga semangat, saat yang gue bilang merasa dibakar semangat berjuang ini ya bener-bener ekstrim semangatnya!
Rasanya seperti ada yang mendorong raga lu lebih cepat dan lebih kuat dari yang biasa.
Memutar otak lu lebih kencang dan efisien dari biasanya
Merasa mudah sekali lelah timbulnya gue asumsikan karena gue terlalu bersemangat dan excited berlebihan, tenaga juga pasti banyak keluar.
Sakit badan iya, tapi entah kenapa saat lu tidur kerasa pulas banget dan menyenangkan~
Ya aneh, tapi gak ngerti kenapa gitu.

Semoga alam berkonspirasi membantu, membahu dan merangkul hangat.
Biar saja segelintir orang yang tidak peduli, rasanya gue akan bisa tanpa mereka.


Kekuatan itu cuma semangat berjuang, terus, lagi dan tanpa henti
Gue tau gue bukan orang yang segala bisa, tapi gue bisa hadapi semua :)

Ya, semoga semua yang baca melihat sedikit gambaran bagaimana keadaan on fire yang lagi hits di gue sekarang :')

So, jangan heran kalo liat gue lincah banget.
Ataupun jumpy sekali saat berpapasan.
Karena lagi on fire separah ini.



Kamis, 27 Februari 2014
10.21
H- beberapa bulan memeluk mimpi
Adios!