Hidup ini rasanya terlalu sulit diterka.
Sedetik sebelumnya melihat manusia masih berkejaran riang, detik selanjutnya mendengar kabar bahwa raganya sudah disokong alat bantu kehidupan di ICU, hanya jantungnya saja yang berkerja.
Semua kejadian ini tampaknya semakin membuatku sadar.
Menampar sekali hingga terasa hangat dipipi.
Entah tangan siapa......................
Membuat aku semakin berfikir bahwa hidup, nyawa, duniawi ini bagi yang Diatas hanya sekisar debu-debu yang begitu rapuh.
Entah seberapa lemahnya tekanan atau hempasan yang dihembuskan akan terasa sangat besar.
Saya hanya sebatas itu rasanya.
Betapa mudahnya Tuhan membuat semua ini tak berarti.
Kaya, miskin. Sehat, sakit.
Ah, rasanya itu hanya soal kecil.
Ditengah ambisi si kecil ini yang begitu membara, akan dipadamkan begitu saja.
Ditengah raga yang tempaknya begitu kuat, akan dilemahkan begitu saja.
Di hamparan ruah materi yang begitu dinilai segalanya, ternyata raib begitu saja.
Entahlah, rasanya hidup ini perkara terlalu mudah untuk diputar balikan.
Masihkan kamu ingin bermimpi?
Jawabnya masih.
Ditengah ketidakberdayaan kamu ini?
YA!
Setidaknya aku ingin berguna dan orang lain akan mengenang diri ini sebagai orang yang hidup dengan sepenuh hati dan sepenuh mimpinya.
Ya, mungkin Tuhan ingin selalu ingatkan ini.
Mungkin kamu tidak pernah tahu sampai kapan kamu eksis di dunia ini.
Tapi Tuhan tunjukkan bagaimana kamu bisa berdaya dan tidak berdaya di titik yang sama.
Hidup.
Lagi-lagi.
Mohonlah pada Tuhanmu untuk memberikanmu kesempatan untuk mewujudkan semua asamu dulu.
Dan tetaplah ingat bagaimana tidak berdayanya kamu atas segala sesuatu yang kamu kehendaki.
Tapi percayalah Tuhan bersama orang yang berusaha :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar