Selasa, 11 Agustus 2015

H-2 akad nikah

Deg-degan ya....
H-2 akad nikah.
Lebih menegangkan dibandingkan sidang skripsi wkwk
Lalu muncul pertanyaan bodoh "apa aku bisa?"

Senin, 06 Juli 2015

Is he the one?

H-38.
Kemarin teman-teman pada bertanya... Emang udah yakin banget?
Gue jawab insyaAllah
Lalu mereka pada nanya lagi apa yang bikin gue yakin?
Gue jawab he is the one
Mereka nanya lagi taunya dia the one itu gimana?
Pertanyaan ini waktu saat itu gue susah banget jabarin ke mereka, walaupun gue tau pasti apa itu... Tapi untuk jabarin ke orang lain mungkin agak sulit.
Untuk pertanyaan yang waktu itu belum kujawab...
He is the one because.....
Dia laki-laki yang mau memperjuangkanku.
Dia laki-laki yang senang jika melihatku senang.
Dia laki-laki yang selalu berusaha menyenangkanku.
Dia laki-laki yang mau berbagi denganku dalam segala hal.
Dia mencintaiku sepenuh hatinya.
Dia bahkan lebih paham aku daripada diriku sendiri.
Dia cerdas dan bersahaja.
Dia kuat dan akan selalu menjadi pelindungku.
Senyumnya manis, pelukannya hangat dan candanya menawan.
Dia merupakan satu sosok yang simple, mengimbangi aku yang rumit.
Dengannya aku nyaman.
Dengannya aku ingin hidup selamanya, menua, berbincang apapun dengannya.
Dengannya, aku takkan pernah merasa sendirian.
Begitu banyak alasan, entah mana yang paling kuat... Hanya saja yang aku paham, aku hanya ingin terus bersamanya.
He is the one. And my only one.



Semoga rumah tangga kita sakinah, mawadah dan rahmah :)

Jumat, 10 April 2015

Selasa, 07 April 2015

Secret.

Let me post my secret to happiness.
One pack of complete husband materials.
Kind, mature, funny, cute, loving, care, loyal, royal, strong and nice things i couldn't express with words :)
The one i'll be end up with.
Aamiin :)

Jumat, 13 Februari 2015

Too sweet to be real. Is this really happening?

"InsyaAllah aku bisa beliin semua yang kamu mau. Aku mau kamu bahagia"

Beberapa hari ini jujur....
Seperti ada yang bertambah di hatiku, entah ini satu asa, harap atau doa yang sama yang selalu kupanjatkan setiap harinya.

Rabu, 11 Februari 2015 mungkin sebuah awal baru untuk sebuah kita.
Ya, aku ingin menulis sebuah detail bahagia ini agar kelak jika kita sudah menua dan lupa, mungkin tulisan ini bisa sedikit mengingatkanku pada hari Rabu itu.
Rabu terindah sepanjang aku hidup 21 tahun ini.
Kamu harus ingat Vi, Rabu ini benar-benar indah... Sampai kamu tidak tahu entah senyum atau menangis haru.

Semoga rasa ini akan tetap ada hingga kapanpun.
Bingar cinta ini akan selalu dapat dikecap setiap saat aku melihatmu.

Aku selalu berdoa semoga Allah selalu meridhoi kita dengan segala ambisi dan angan yang ingin kita capai kedepannya.... Serta tentu saja rizki yang tidak pernah ada habisnya sampai kami takkan habis berucap syukur atas apa yang kami punya sekarang.

Terimakasih teruntuk kamu, yang selalu jadi segalanya untukku.
Tanpa kamu, aku takkan pernah jadi aku saat ini.
Atau mungkin saja aku hanya sisa kenangan.

My god, saat nulis tulisan ini bener-bener nangis sih.
Entah karena alasan apa bisa nangis gini.
Atau mungkin sedikit banyak aku mulai paham bahwa Allah memberiku cobaan karena ia akan memberikanku seorang seperti kamu dihidupku.

Entah, manusia inferior ini akan selalu terlihat sisi 'cacat'-nya, namun beruntung masih ada seseorang yang mau menerimaku dengan baik buruknya aku.

InsyaAllah aku juga akan selalu mendampingi kamu dengan segala baik-buruknya ya :)